Tentang Kisah




“Donatnya enak ya kak?” tanya Caca yang menghampiri Dzakyy di teras.

“Ya donat seperti itu kan, rasanya.” Jawabnya datar

“Bilang aja enak, kemarin siapa coba yang ngabisin.”

“Siapa suruh kamu lama wawancaranya.”

Caca hanya manyun mendengar jawaban Dzakyy yang bahkan tak menoleh padanya

“Kakak nulis apa?” Caca menatap penasaran

“Artikel.”

“Kakak tak coba nulis novel?”

“Tentang apa?”

“Kisah kalian berdua?”

“Kalian siapa?”

“Dihh … sok tak paham lagi.”

Dzakyy tak menjawab, tetap asyik dengan laptopnya.

“Tak bisakah kakak sedikit cerita tentangnya?” pinta Caca.

“Tentang siapa?”

“Ayo lah kak. Sikapmu itu semakin menimbulkan enigma bagiku, kakak tahu sendiri kan aku paling tidak bisa menahan rasa penasaran.”

“Dihh … sok paham enigma.”

“Aku tahu dari id line kakak.” bilang Caca sambil cengengesan "kakak dapat ide kata itu dari mana?"

"Enigma Machine ... itu mesin penyandi buatan Jerman yang dipakai waktu Perang Dunia ke dua."

"Nah kan, kalau tentang yang lain mau jawab, kalau tentang dia ... ayolah kak, cerita sedikit saja?" dengan muka memelas Caca meminta.

Dzakyy menghela nafas, memberi jeda untuk merangkai kata.

"Kamu pernah melakukan perjalanan jauh?" Tanya Dzakyy dengan tatapan serius

"Emm ... iya, pernah."

"Dalam perjalanan itu pernahkah kamu temui tempat yang indah atau berkesan?"

"Iya ... ada."

"Begitulah." jelas Dzakyy sambil beranjak membawa laptopnya pergi ke dalam rumah

"Apanya yang begitulah ...  hei." Caca yang belum mengerti mencoba mengejar, tapi percuma, dia tak akan dapat penjelasan yang gamblang dari Dzakyy.

***

"Kakak kenal yang kemarin menolong kita?" tanya Keysha yang sedang menggambar di ruang tamu.

"Teman kakak dulu dek." jawab Keyla yang asyik membaca koran.

"Kok, kakak seperti tak ingat kemarin"

"Kita hampir tujuh tahun tak ketemu dek."

Hari ini mereka tak menjual donat. Sepulang dari jualan kemarin Keyla dimarahi Ibunya karena lalai menjaga adiknya, dan sekarang mereka dilarang main selama seminggu kedepan, padahal Keyla harus mengembalikan buku minggu ini yang dipinjamnya dari Perpus. Keysha yang sebelum jualan sangat semangat membicarakan kue dan donat, hari ini sama sekali tak terdengar kata itu, bahkan tak tertarik untuk jajan ketika ada penjual es krim lewat depan rumah. Ruangan itu menjadi sunyi, Keysha yang biasanya bicara banyak hal, cerita banyak hal, bahkan cerita yang sudah pernah dia ceritakan di ulang lagi, dan Keyla menjadi pendengar yang baik, hari ini kegaduhanya hilang. Keyla juga enggan membahas apapun.

"Assalamuallaikum, Tante." suara yang tak asing itu terdengar dari depan rumah. Keysla dan Keysha buru-buru keluar.

"Waalaikumsalam, dek. Cari siapa ya?" jawab Ibu Keyla yang duduk di teras menyelesaikan rajutanya.

"Kakak." Keysha yang melihat Caca langsung berlari memeluknya.

Ibu Keyla menatapnya bingung.

"Itu kemarin yang menolong kami, Bu." Keyla menjelaskan tanpa disuruh.

Mereka pun bersalaman bergantian.

"Ayo masuk."

"Maaf Bu, saya buru-buru, Saya hanya ingin mengembalikan ini." Caca menyerahkan toples kosong pada Ibu Keyla.

"Kemarin saya membeli setoples donatnya, Bu." jelas Caca yang melihat ekspresi bingung Ibu Keyla "rencananya saya mau jual di rumah, kalau masih ada boleh saya beli?"

"Maaf dek, hari ini kami tak buat." Keyla buru-buru menimpali melihat ekspresi Ibunya yang masih bingung. Mereka memang tak membicarakanya kemarin.

"Kalau begitu besok bisa minta tolong dibuatkan Kak, untuk dua toples saja, nanti saya ambil."

"Bisa, dek."

"Kakak sendiri?" Keysha yang berdiri di samping Caca bertanya setelah melihat sekelilingnya tak di temukan pemuda yang bersamanya kemarin.

"Iya dek, Kak Dzakyy lagi sibuk."

"Oh iya, nama kamu siapa?" Keyla yang ingat kemarin belum kenalan buru-buru bertanya.

"Tasya kak, tapi biasa di panggi Caca, sepertinya saya pernah menyebutkan nama saya ketika di Perpus Kak." jawab Caca sambil tertawa.

"Eh ... maaf saya lupa." Keyla ikut tertawa

"Ya sudah, saya pulang dulu ya." Caca berpamitan dengan mereka tanpa tahu bahwa esok dia akan menjadi kurir surat untuk kakaknya.

#Day10
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara
#Cerbung
#IniPanggungKita


Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar