Pengingat Diri Ini



Jika ditanya “buku apa yang telah dibaca berkali-kali tapi tidak bosan dengan isinya?” maka tanpa ragu, saya akan menjawab “bukunya Ustadz Salim A Fillah, Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan.” Tentu sebuah pilihan itu bukan tanpa alasan. Buku ini disajikan dengan tutur kata yang indah, ciri khas Ustadz Salim yang sampai saat ini belum saya temukan pada penulis lain. Sebagai seorang pemuda, yang dilingkupi hawa nafsu yang tak menentu, kita (terutama saya) membutuhkan sesuatu untuk menjinakannya, atau sekedar sebagai pengingat agar kita tak melampaui batas dan terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan. Di sinilah salah satu kelebihan buku ini karena tergolong buku yang tidak tebal dan mudah untuk dipahami karena yang namanya pengingat tentu penyampaianya tak perlu mendetail, yang penting maksud dan tujuanya tersampaikan. Akan tetapi walau tergolong tipis, isi buku ini tak boleh di pandang sebelah mata karena ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil.

Buku ini ditulis atas dasar cita-cita yang luhur. Seperti yang tertuliskan di sampul, buku ini hadir, agar yang belum menikah menjalani penantiannya dengan kesucian nan gagah. Juga, agar yang sudah menikah menghadirkan saat-saat indah penuh barakah. Sudah bukan menjadi rahasia bahwa saat ini aktifitas pacaran telah menjadi budaya di kalangan remaja. Maka sejatinya buku ini ditujukan untuk remaja dengan gaya bahasa yang indah menurut saya, misal Ustadz Salim mengistilahkan sifat-sifat remaja itu dengan kekanakan yang menajam dan kedewasaan yang menjanin. Di sini Ustadz Salim menyampaikan tentang psikologis perkembangan remaja dengan bahasa yang tidak membosankan. Bagi saya sendiri, membaca buku ini memaksa kita untuk menghadirkan hati bukan sekedar akal untuk memahaminya.

Selain itu, buku ini juga memberikan tuntunan agar kita sebagai seorang remaja mampu melewati masa itu dengan sukses. Di dalam penyampaianya Ustadz Salim juga menyertakan dalil, bukan hanya sekedar angan-angan belaka. Salah satu godaan bagi pemuda adalah cinta, maka dengan buku ini, Ustadz ingin mengajak kita untuk menyiapkan diri agar ketika waktunya tiba, kita mampu menyambutnya dengan suka cita dengan membedakan antara nafsu dan cinta. Juga akan disebutkan panduan praktis tentang sunah-sunah setelah nikah dan kiat-kiat menjaga hubungan agar tetap harmonis dan tak menyalahi aturan-Nya. Gaya penyampaian buku ini memang terkesan ditujukan untuk kalangan remaja, akan tetapi isi didalamnya juga cocok untuk orang tua yang sudah menikah, agar semakin giat memperbaiki diri juga mengajak yang dikasihi untuk menggapai surga-Nya.

“Surga ‘Adn yang mereka masuki bersama orang-orang shalih dari bapak-bapak mereka, istri-istrinya, dan anak cucunya, sementara malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu, sambil mengucapkan “Salaamun ‘alaikum bimaa shabartum.. keselamatan atas kalian karena kesabaran kalian”, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar Ra’d 23-24)

#Day13
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar