Hubungan antara Al-Qur’an dan Penyakit Alzheimer



Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progesif atau perlahan-lahan. Biasanya akan diawali dengan mudah lupa. Seiring perkembangan waktu, gejala akan meningkat. Penderita Alzheimer akan kesulitan melakukan perencanaan, kesulitan membuat keputusan, kerap terlihat bingung, bahkan terkadang tersesat di tempat yang tidak asing, serta mengalami perubahan kepribadian, seperti mudah curiga, penuntut, dan agresif. Pada kasus yang parah, penderita penyakit Alzheimer bisa mengalami delusi dan halusinansi, serta tidak mampu bergerak tanpa dibantu orang lain.
Ada beberapa factor yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat, berjenis kelamin wanita, berusia di atas 65 tahun, memiliki orang tua atau saudara kandung yang sakit Alzheimer, memiliki riwayat penyakit jantung, dan pernah mengalami luka berat di kepala.
Dalam Islam sendiri, Alzheimer merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang menunjukan bahwa manusia itu lemah tanpa pertolongan dari-Nya. Seperti firman Allah Qur’an Surat An Nahl/16:70 “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” Yang dimaksud lemah adalah kelemahan yang tidak dapat kembali, berupa melemahnya indra, serta kemampuan berbicara dan berpikir yang dialami orang yang sudah tua.
Penyalit Alzheimer merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, akan tetapi perkembanganya dapat dicegah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalit ini adalah dengan menjaga kesehatan jantung, menjaga berat badan, mengonsumsi makanan sehat, rutin olahraga, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, berhenti merokok, menjaga otak agar tetap aktif bekerja. Untuk menjaga otak agar tetap aktif salah satunya adalah dengan menghafal Al-Qur’an dan mempelajarinya. Menghafal Al-Qur’an mampu meningkatkan kapasitas otak untuk berpikir dan memori. Ketika mempelajari Al-Qir’an dengan membaca, mendengarkan dan mengucapkannya, sebuah area di lobus temporal otak yang merupakan pusat konsolidasi memori akan terstimulasi, dan semakin sering area ini teraktivasi, maka kemampuan berpikir dan memori otak akan menjadi lebih baik dan efisien.

#Day15
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar