Keindahan Warna



Pernahkah Anda berfikir betapa mengagumkanya warna di dunia. Tanpa warna, tentu akan menyiksa, karena salah satu keindahan yang membuat indah adalah perpaduan warna. Warna yang berbeda, jika disatukan bisa menjadi warna yang indah, contohnya pelangi. Warna pelangi yang terjadi karena cahaya matahari yang melewati sebuah tetes hujan akan dibiaskan. Proses pembiasan ini yang memisahkan warna putih menjadi warna spektrum atau biasa kita kenal mejikuhibiniu. Kemudian warna-warna itu memantul di belakang tetes hujan, yang akibatnya cahaya tampak melengkung menjadi pelangi.

Perpaduan itu tak hanya pada pelangi, melainkan pada semua komposisi warna di dunia ini. Keselarasan warna yang sempurna di alam semesta memberikan kenikmatan besar bagi jiwa manusia. Untuk dapat memenikmati keselarasan ini manusia dilengkapi dengan sepasang mata. Di dunia makhluk hidup, mata manusia panling fungsional dan dapat menangkap warna-warni dalam detail sekecil-kecilnya. Untuk itulah sudah selayaknya kita mensyukuri dan merenungi suatu penciptaan yang indah ini.

Seperti halnya dengan lukisan. Dengan perpaduan warna maka lukisan itu tampak indah dan menawan, lantas, apakah perpaduan warna itu datang tiba-tiba. Warna langit, warna gunung, warna laut di dalam suatu lukisan apakah terbentuk secara kebetulan, kaleng cat yang ditumpahkan, apakah bisa membentuk warna yang serasi. Maka kita pasti mengakui bahwa warna yang serasi itu ada yang menciptakan, yaitu pelukis. Seperti halnya kita yang mengakui keberadaan pelukis maka, kita juga harus mengakui keberadaan pencipta keanekaragaman dan keselarasan warna di dunia ini.

Dialah Allah. Yang mampu menciptakan dengan sempurna dan serasi, sehingga tercipta keindahan yang mampu kita nikmati
“yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatkah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.” (QS. Al-Mulk : 3-4)

#Day19
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar