Bintang Sebagai Pelindung




Allah menciptakan dunia ini dengan amat indah. Bahkan dalam kegelapan malam sekalipun Allah hadirkan bulan dan bintang sebagai penghias langit yang amat menawan. Rasi bintang yang bagai membentuk formasi, telah menjadi lukisan yang amat memanjakan. Sayangnya keindahan tersebut membuat lalai beberapa orang, hingga mereka menganggap rasi bintang mampu menjadi simbol untuk ramalan. Sungguh hal tersebut adalah pengetahuan yang tak memiliki landasan. Bahkan bisa menjerumuskan pada kesyirikan.
Mengenai bintang sendiri, ada hal menarik yang disampaikan Rasulullah ï·º “Bintang-bintang itu adalah para penjaga langit, apabila bintang itu lenyap maka terjadilah pada langit itu apa yang telah dijanjikan. Aku adalah penjaga para sahabatku, bila aku tiada maka akan menimpa mereka apa yang telah dijanjikan. Dan para sahabatku adalah para penjaga umatku, apabila para sahabatku telah tiada maka akan menimpa umatku apa yang telah dijanjikan.” (HR Muslim)
Tentunya apa yang disampaikan Rasulullah ï·º tersebut, bukan sekedar ramalan, karena setelah dilakukan penelitian, ternyata apa yang disampaikan sangat masuk akal. Lain cerita jika ada yang mengatakan rasi bintang tertentu mempengaruhi masa depan seseorang. Sungguh ini sesuatu yang tak mempunyai landasan dan tak ada bukti yang menguatkan.
Bintang adalah benda yang tersebar dilangin berbentuk bulat atau semi-bulat, ber-gas, mudah terbakar, memancarkan cahaya dan saling berhubungan satu sama lain melalui gravitasi meskipun struktur pembentuk mereka adalah gas. Bintang-bintang tersebut memiliki massa yang sangat besar, ukuran, dan suhu yang tinggi. Bintang juga memancarkan gelombang cahaya (ada yang tampak, ada yang tidak).
Bintang memiliki siklus hidup dimulai dengan kelahiran, kemudian bintang muda, bintang tua hingga akhirnya meledak lalu lenyap. Mereka juga dapat meledak sebelum atau setelah siklus tersebut yang kemudian kembali menjadi asap langit dan masuk ke dalam siklus kelahiran bintang baru. Sebuah bintang menghabiskan sekitar 90% dari usianya dalam tahap bintang biasa (seperti matahari) sebeum lenyap.
Bintang-bintang seperti perapian raksasa di alam semesta dengan serangkaian reaksi nuklir di dalamnya, atau yang dikenal sebagai “fusi nuklir”, disanalah semua elemen yang diperlukan untuk kehidupan di bumi dan langit diciptakan.
Selain gravitasi yang menghubungkan bintang-bintang, ada sejumlah kekuatan yang menahan isi didalam setiap benda angkasa. Kita hanya mengetahui energi nuklir, listrik, dan elektromagnetik. Ada pula kekuatan di luar ketiganya itu.
Mengingat gravitasi bintang-bintang sangat besar, mereka mendominasi semua benda langit. Bahkan bintang-bintang tersebut dihubungkan melalui sebuah gravitasi yang membentuk unit lebih besar dari semesta dan semua terhubung satu sama lain. Oleh karena itu, kehancuran sistem bintang berarti kehancuran alam semesta karena kehilangan keseimbangan.
Dari penjelasan tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa apa yang disampaikan Rasulullah ï·º adalah kebenaran. Lain halnya dengan orang-orang yang berbicara tanpa ilmu. Mareka meyakini bahwa rasi bintang mempengaruhi nasib sesorang, mempengaruhi kesuksesan dan kebahagiaan seseorang. Itu cara berfikir yang harus diluruskan, apalagi bagi seorang muslim. Keyakinan yang salah dapat membawa pada kesyirikan maka perlu hati-hati dalam meyakini perkataan orang yang tak jelas sumbernya.


Diambil dari buku Dr. Zakir Naik dengan judul Miracle of Al-Qur’an & As-Sunnah

#Day26
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar